Artikel ini dapat digunakan, disalin, dan disebarluaskan. Cukup cantumkan sumber asli. Jika isinya mengandung kebenaran, semoga memberi kebaikan bagi kita yang memanfaatkannya. Jika ada yang salah, mohon kiranya penulis dimaafkan. Dan sangat baik, jika kesalahan tersebut dapat diberitahukan kepada penulis.
Yanmarshus, 21 September 2006, yan[at]daunsalam[dot]net

Lensa Makro Murah

Bagi penggemar fotografi dengan biaya pas-pasan (seperti saya :), untuk menghasilkan sebuah foto makro yang baik tentu menemui kendala. Apalagi kamera yang dimiliki hanyalah kamera "saku" yang lensanya tidak dapat diganti-ganti. Karena tetap ingin mendapatkan foto makro, maka dicari-cari cara lain yang murah dan bisa dikerjakan sendiri. Setelah berhasil mencoba, saya akan berbagi cerita tentang pengalaman membuat lensa makro sederhana dengan biaya murah. Mudah-mudahan saja hasilnya cukup berkenan bagi rekan yang ingin melakukan hal yang sama.

Cara pertama yang saya tempuh adalah dengan menempatkan sebuah lensa kamera bekas tepat di depan lensa kamera yang digunakan untuk memotret. Lensa ini dicopot dari sebuah kamera lama yang sudah rusak. Agar penempatannya baik, maka dilakukan sedikit utak-atik pertukangan, yaitu dengan menempatkan lensa bekas tersebut dalam sebuah botol dari plastik. Saya menggunakan botol plastik bekas tempat pupuk cair. Botol ini cukup kuat dan ukurannya sesuai dengan lensa kamera yang saya miliki.

Botol ini dipotong pada bagian tengah. Lalu diambil bagian setengah ke bawah. Pantat botol dilubangi sehingga lensa bekas bisa masuk dengan pas. Setelah itu bagian dalam botol ini ditempeli dengan kain dengan ketebalan yang diperkirakan, sehingga botol ini bisa disorongkan ke lensa kamera yang akan digunakan, sekalian juga untuk melindungi kamera dari goresan.





Setelah selesai, untuk menggunakannya, botol yang sudah ada lensa ini disorongkan ke lensa kamera yang akan dipakai. Jadi lensa kamera berada di dalam botol ini. Dan lensa yang menempel di botol tepat berada di depan lensa kamera.



Untuk mendapatkan fokus yang baik, kamera ditempatkan sangat dekat dengan objek. Percobaan saya di bawah 5 cm. Lalu gunakan fokus manual, dan geser posisi kamera terhadap objek sehingga didapat fokus yang tepat. Sedangkan Depth of Field (DOF) dengan cara ini sangat sempit, sehingga cukup merepotkan. Ada baiknya kamera ditempatkan pada tempat yang kokoh. Jika dipegang, kemungkinan goyang sangat besar. Foto jarum berikut didapat dengan menggunakan cara ini.



Percobaan kedua yang saya lakukan adalah menggunakan kaca pembesar. Biasanya di toko buku ada yang menjual kaca pembesar sederhana, dengan diameter yang cukup beragam. Saya membeli satu buah yang berdiameter 50mm. Waktu itu harganya Rp. 17.500

Setelah itu yang diperlukan adalah sebuah Lens Cap yang sesuai dengan ukuran lensa kamera yang digunakan. Kaca pembesar/Lup dilepas tangkainya. Jadi yang diperlukan hanyalah bagian kaca/lensa saja. Lens Cap dilubangi bagian tengahnya semaksimal mungkin, tapi jangan sampai merusak mekanis yang digunakan untuk menyangkutkan Lens Cap ke lensa kamera. Setelah itu kaca pembesar ditempelkan ke sisi sebelah luar Lens Cap.



Untuk menggunakannya, tinggal memasang Lens Cap yang sudah dipasangi kaca pembesar ini ke lensa kamera yang kita gunakan. Untuk informasi, jika kaca yang dipakai untuk membuat kaca pembesar/lup ini kurang bagus (biasanya memang demikian), foto yang dihasilkan agak kurang tajam. Ada beberapa distorsi yang muncul, seperti masalah chromatic. Berikut ini beberapa foto yang saya ambil dengan cara ini. Foto tidak diproses apapun, juga tidak di-crop. Hanya resize saja.

Sebagai catatan, jangan mengarahkan kamera ke matahari,
karena kaca pembesar/lup bisa menyebabkan kerusakan pada kamera.
Apabila beralih penggunaan dari lensa yang pakai tambahan ini
ke lensa biasa, sebaiknya kamera dimatikan terlebih dahulu.
Segala kerusakan yang terjadi karena cara yang saya ungkap di sini,
adalah tanggung jawab masing-masing! :)


Ini adalah kumbang kecil yang sedang menghisap sari bunga.


Bunga yang aslinya hanya berukuran beberapa milimeter.


Kata orang ini namanya ulat keket. Suka makan daun talas.