Artikel ini dapat digunakan, disalin, dan disebarluaskan. Cukup cantumkan sumber asli. Jika isinya mengandung kebenaran, semoga memberi kebaikan bagi kita yang memanfaatkannya. Jika ada yang salah, mohon kiranya penulis dimaafkan. Dan sangat baik, jika kesalahan tersebut dapat diberitahukan kepada penulis.
Yanmarshus, 12 Januari 2010, yan[at]daunsalam[dot]net

Gainclone Super

Untuk pembaca yang nyasar ke halaman ini karena mengharapkan cerita mengenai gainclone yang hebat dan sangat istimewa, mohon maaf, saudaraku akan kecewa. Disini memang dikisahkan juga tentang gainclone, tetapi sebuah gainclone super sederhana. Bukan yang istimewa. Semuanya dirakit dengan barang-barang biasa, bukan komponen kelas satu. Sebagian besar menggunakan komponen sisa, barang bekas, bahkan sebagian sudah berkarat. Dan karat itu tetap saya biarkan, tanpa dipoles apa-apa. Hasilnya? Ya tetap bisa dinikmati telinga yang tak terlalu "sakit" :-)

Pertama, mari lihat diagram secara keseluruhan.

Awalnya ketika saya melihat barang-barang elektronik yang masih ada di rumah. Sebagian disimpan begitu saja, ada juga yang sudah di gudang, dan ada yang nyaris dibuang. Setelah melihat sana-sini, ternyata masih mungkin untuk dimanfaatkan. Apalagi amplifier TDA 2040 yang saya buat tahun 1995 (ketika masih jadi anak kos), masih berbunyi sampai sekarang.
Di beberapa forum dan blog, yang umum dilakukan orang adalah membuat gainclone sebaik mungkin, menggunakan komponen nomor wahid. Sedangkan yang saya punya adalah barang-barang tua. Ah, bukankah juga bisa membuat yang sejenis, tetapi dengan selera yang berbeda. Maka dimulailah proyek yang kurang lazim ini, kita sebut saja Gainclone Super Sederhana.

Untuk gainclone sendiri menggunakan 2 buah TDA 2040 dan 1 buah LM 1875. Sehingga didapatkan tiga buah amplifier. Dua buah untuk kanal stereo secara umum, dan satu buah untuk woofer. Itulah intinya.
Dua buah TDA 2040 diberi tenaga menggunakan trafo 3A, 15V CT. Kapasitor 4700uF/25V. Sedangkan satu buah LM 1875 diberi tenaga menggunakan trafo 5A, 18V CT. Kapasitor 10.000uF/50V. Semua rangkaian tidak ada modifikasi, diambil langsung dari typical application yang ada pada data sheet masing-masing IC. Dari 3 amplifier ini, yang banyak menggunakan komponen baru adalah LM 1875. Dirakit di atas PCB matrix yang sudah ada lubangnya, jadi tidak perlu membuat PCB khusus.

Gambar di atas adalah ketiga amplifier tersebut dimasukkan dalam sebuah wadah yang merupakan rangka printer HP Deskjet jadul. Gambar di bawah ini, setelah jadi. Kotak yang di atas dengan warna hitam, juga kotak bekas, yang dulunya dibeli di lapak rongsokan pasar beringharjo Yogyakarta, sekitar tahun 1993. Kotak ini berisi tone control dan mixer serta low pass filter. Mixer untuk mencampur kanal kiri dan kanal kanan stereo. Ini adalah mixer pasif menggunakan 2 buah resistor 1K. Untuk low pass filter, juga model pasif, menggunakan rangkaian LC. Induktor untuk filter ini diambil dari crossover bekas.

Speaker yang dipakai ada 3 buah. Dua buah untuk kanal stereo, menggunakan speaker biasa dengan diameter 4 inci. Dipasang pada kotak dari triplek. Sekali lagi, triplek yang dipakai juga triplek sisa. Satu buah woofer 10 inci, yang berharga murah, merek Cannon, dipasang pada kotak yang baru dibeli di pasar anyar Bogor. Kotak ini juga yang sederhana saja. Sebagai peredam yang saya isikan ke dalam kotak speaker bukan menggunakan glasswool, melainkan filter aquarium yang berukuran agak besar, sehingga cukup untuk dijadikan peredam.


Woofer 10 inci


Speaker 4 inci

Hasil akhir setelah dicoba, cukuplah untuk pendengar dengan telinga "biasa" :-)